STRUKTUR KEKAR
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan
dimana tidak ada atau relatif sedikit sekali terjadi pergeseran. Kekar
merupakan salah satu struktur yang paling umum pada batuan. Kekar adalah jenis
struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Karena sifat bidang ini memisahkan
batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar merupakan jalan atau
rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi lain
seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya. Sifat kesarangan
batuan akibat kekar bertalian erat dengan proses mineralisasi. Atau dapat
diartikan lain bahwa mineralisasi dapat dideteksi dari sifat dan kehadiran
kekar dalam batuan.
Proses mineralisasi terutama mineralisasi
logam dasar termasuk emas dan perak maka
pertalian kekar sebagai pembawa logam menjadi sangat penting untuk
dianalisis.Analisis kekar baik sebagai individu maupun kelompok dapat dilakukan
dengan cara pemetaan kekar pada batuan. Yaitu memetakan fisik kekar, posisi
kekar, pengelompokan kekar dari tata letak atau pola geografisnya.
Kekar secara genetis sangat bervariasi
cara kejadiannnya. Salah satu proses kejadian kekar yang sangat umum adalah akibat tektonik selama batuan
terbentuk atau sesudah batuan terlitifikasi.Karena kejadian kekar yang akibat
tektonik bertalian pula dengan aktifitas magmatisma dari gunungapi, maka kekar
pada batuan yang kehadirannya pada batuan
paling dekat dengan lokasi gunungapi atau batuan magmatis perlu mendapat
perhatian yang lebih rinci.Sifat keterkaitan antara kekar dengan materi yang
melaluinya, baik cairan magma, gas atau materi lain yang berkaitan secara ecology
environment mempunyai ciri khas seperti filling, retas rekahan dan
kehancuran batuan.
KLASIFIKASI KEKAR.
Secara genetik, kekar terbagi atas:
1.
Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi
akibat stress yang cenderung mengelincir bidang satu sama lainnya yang
berdekatan.
2.
Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang
terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan
batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk
membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua
dindingnya akan saling menjauhi.
3.
Kekar Hibrid (Hybrid Joint), yaitu merupakan campuran
dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh
mineral sekunder.
a.
Kekar
Gerus.
Ciri-ciri dilapangan :
·
Biasanya
bidangnya licin.
·
Memotong
seluruh batuan.
·
Memotong
komponen batuan.
·
Bidang
rekahnya relatif kecil.
·
Adanya joint set berpola belah ketupat.
·
·
Kekar gerus
b.
Kekar
Tarikan
Ciri-ciri dilapangan :
·
Bidang
kekar tidak rata.
·
Bidang
rekahnya relatif lebih besar.
·
Polanya
sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
·
Karena
terbuka, maka dapat terisi mineral yang kemudian disebut vein.
Kekar tarikan
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
1.
Tension
Fracture, yaitu kekar
tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
2.
Release
Fracture, yaitu kekar
tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan, orientasinya
tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.
Ada beberapa kriteria yang dapat menetitukan umur relatif suaru kekar,
yaitu :
• Jika dijumpai kekar yang
terletak di bawah bidang ketidakselarasan mengalami perekahan akibat proses
pelapukan dan kemudian diisi oleh batuan yang terletak di atas bidang
ketidakseiarasan tersebut (batuan penindih terletak di atas bidang
ketidakselarasan), maka kekar tersebut berumur lebih tua dari batuan penindih.
Conto batuan penindih berumur Miosen Tengah maka kekar yang diisi oleh batuan
tersebut berumur lebih tua dari miosen Tengah.
• Kekar
berumur lebih tua dibandingkan dengan retas atau urat (vein).
• Kekar yang dipotong lebih tua
dari pada kekar yang memotong (azas pemotongan).
• Pembentukan kekar gerus dan
kekar tarik pada struktur lipatan yang terletak di lengkungan maksimum
terbentuk bersamaan (berumur sama) dengain proses pembentukan lipatannya.
Genetik
Terdapat tiga mode
pembentukan dan perambatan kekar dan shear fracture,yaitu opening (modeI),
sliding (mode II), dan scissor (mode III)
(Atkinson,1987;Engelder,1987).Mode I merupakan kekar tarikan yang tegak lurus
terhadap bidang kekar.Mode II dan mode III merupakan shear fracture,yang
ditandai oleh pergerakan yang sejajar bidang kekar.Mode II icirikan oleh
pergeseran yang sejajar bidang kekar dan tegak lurus bagian depan kekar.Mode
III dicirikan oleh pergerakn oblique yang sejajar bidang kekar dan tegak
lurus bagian depan kekar.
OLEH: HANIF MERSIL
140710070068
Tidak ada komentar:
Posting Komentar